Minggu, 10 Mei 2015

deskripsi janji untuk bangsa (pendidikan pancasila)

Kelompok 2
Al Hafis (10214717)
Dicky Abdillah Rana Admaja (13214034)
Harry Prakoso (14214819)
Muhammad Habibie (17214274)
Regi Geovani Hardiansyah (19214001)



Janji Untuk Bangsa

          Undang – undang dasar hadir sebagai alasan warga negara untuk merdeka dari penjajahan yang sangat amat tidak bermoral, tidak memiliki moral hak asasi manusia. Kemerdekaan akan lahir atas perlawanan masyarakat indonesia agar moral adanya peri keadilan dan peri kemanusiaan. Maka dari itu penjajahan yang ada di muka bumi ini harus dihapuskan agar tidak ada lagi penindasan. Tidak mengherankan, terlahirnya undang – undang dasar menjadi dasar acuan negara – negara asia untuk ikut merdeka dan membawa semangat zaman kebebasan dari penjajahan. Pada undang – undang dasar negara indonesia menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa yang harus dimiliki oleh setiap bangsa di dunia ini. Kemerdekaan sejatinya selalu menjadikan pegangan dalam membangun negeri agar makmur dan sejahtera.

          Dalam undang – undang dasar menegaskan bahwa kemerdekaan baru sebatas pintu gerbang dalam membangun kesejahteraan bangsa dari awal pintu gerbang itu barulah tantangan yang sesungguhnya dimulai. Bagaimana kita warga negara yang merdeka untuk mensejahterakan bangsa dan warga negara. Apa yang diharapka bangsa muncul dari pintu kemerdekaan tersebut, yang diharapkan oleh bangsa indonesia adalah merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Setelah merdeka yang pertama harus kita lakukan adalah bersatu bebas dari adanya perbedaan suku, agama, ras dan perbedaan lainnya. Agar bangsa indonesia ini menyatu padu dengan semua yang ada dari sabang sampai marauke. Hanya dengan bersatu kita bisa mencapai semua tujuan utama yang ingin kita capai dengan modal bersatu itu kemudian kita harus berdaulat dimasa kini tersebut berdaulat dapat diartikan dalam kemandirian bangsa, kita harus mampu berdiri diatas kaki sendiri, bukan berdiri diatas kaki negara asing.

          Kita harus berdaulat  dalam kedaulatan energi, pangan, pekerjaan dan lain hal yang kita butuhkan. Kita tidak boleh tergantung dalam produk impor yang sebenarnya kita sendiri bisa menghasilkan produk tersebut, teruma dalam kebutuhan dasar seperti kebutuhan pangan. Jika kita masih membutuhkan produk tersebut, maka kita sama saja kembali dijajah oleh negara asing, bukan dari segi fisik lagi, tapi dari segi ekonomi. Jika kita tergantung pada produk asing terutama untuk bahan pangan, maka rakyat indonesia akan kembali jatuh, dalam jurang penjajahan dan tidak akan bisa mandiri. Kita juga harus mandiri dalam mengelola sumber daya alam kita yang sangat berlimpah. Kita memiliki tanah yang subur, laut yang luas yang menghasilkan ikan yang banyak, pertambangan minyak, emas yang berlimpah yang dapat dijadikan modal untuk memajukan perekonomian bangsa indonesia tetapi itu semua akan terwujud jika semua dilakukan benar untuk kepentingan bangsa sendiri.

          Masyarakat yang bersatu dan berdaulat tidak akan berarti tanpa adanya keadilan tanpa adanya keadilan yang berlaku, akan sirna dan runtuh rasa persatuan kita dan akan berdampak pada hancurnya kemandirian yang sudah kita lakukan. Keadilan juga ibarat lem yang dapat merekat persatuan dan kemandirian agar tidak kembali runtuh dan sirna.

          Rakyat indonesia harus merasakan keadilan, dalam ekonomi dan hukum. Agar tidak adanya ketimpangan yang senjang, semua harus serata dan beriimbang. Keadilan dalam ekonomi dimaksudkan sebagai kesejahteraan rakyat, agar tidak adanya rakyat yang miskin, yang kesulitan dalam kebutuhan sehari – harinya dan keadilan dalam arti hukum dimaksudkan agar hukum tidak tajam kebawah dan tumpul keatas, dalam hal ini presiden, meteri, pejabat dan warga biasa harus dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya tanpa harus memandang siapa dia, pejabat ataupun rakyat jelata semua harus sama dan adil seadil – adilnya.
Kemandirian dan keadilan sosial yang di jalankan, dapat menumbuhkan kemakmuran yang dapat menimbulkan kesejahteraan yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat indonesia. Kesejahteraan yang adil sejatinya milik semua orang yang ada di muka bumi ini bukan milik beberapa orang yang memiliki ekonomi tinggi atau pejabat itu sendiri.

          Sejatinya kita sebagai bangsa indonesia harus kembali kedalam undang – undang dasar 1945 yang menjadi dasar acuan kita bernegara di negara ini. Tujuan utama kita sebagai bangsa indonesia adalah kemandirian, keadilan, dan kemandirian. Itu yang harus kita perjuangkan selama negara indonesia masih ada dimuka bumi ini. Bersama kita mampu mewujudkan itu semua, bersama pula kita dapat menjadikan bangsa indonesia sebagai bangsa yang disegani oleh bangsa lain. Bukan karena kejamnya peraturan indonesia, tetapi karena kita dapat mensejahterakan bangsa kita sendiri tanpa adanya bantuan asing sedikitpun.

Jumat, 24 April 2015

Tugas Softskill Translate Bahasa Inggris

Book   : Pengantar Manajemen Umum (untuk STIE)
Page    : 169
About  : Efektifitas Manajemen Empat Tingkat dari R.Linkert
NPM   : 17214274
Class    : 1EA08          

R. Likert menyusun dua gaya dasar kepemimpinan dimana gaya kepemimpinan pertama (orientasi karyawan) mempunyai semangat kerja dan produtifitas yang tinggi dari pada gaya kepemimpinan kedua (orientasi tugas). Beliau dan lainnya menyusun 4 sistem efektifitas manajemen manajer sistem 1) membuat semua keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan dan memerintah bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga diterapkan secara kaku. Manajer sistem 2) masih memberi perintah-perintah, tetapi bawahan diberi kebebasan untuk mengomentari perintah tersebut. Bawahan diberi kebebasan fleksibelitas untuk melaksanakan tugas-tugasnya, tetapi dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Manajer sistem 3) setelah permasalahannya didiskusikan dengan bawahannya maka manejer menetapkan tujuan-tujuan dan memerintahkan bawahan untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan. Manajer sistem 4) sistem yang paling ideal menurut R. Likert adalah bagaimana cara organisasi seharusnya bekerja. Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dibuat oleh kelompok. Jika manajer membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari anggota kelompok. Jadi tujuan yang ditetapkan dan keputusan yang dibuat tidak selalu secara peribadi mereka sukai untuk memotivasi bawahan, tidak hanya memberikan penghargaan ekonomis saja tetapi juga mencoba memberikan perasaan yang dibutuhkan dan penting.

Translate Simple Present

R. Likert developes two basic styles of leadership in which the first leadership style (employee orientation) have the morale and high productivity of the second leadership style (task orientation). He and the others prepare 4 the effectiveness of the management system manager system 1) makes all decisions related to work and commanding subordinates to execute. Standards and implementation methods are also applied rigidly. System Manager 2) still gives the commands, but subordinates are given the freedom to comment on the order. Subordinates are given the freedom flexibility to carry out his duties, but within the limits and procedures that have been set. Manager system 3) after the problem discusses with subordinates then managers set goals and ordered subordinates to perform tasks that is assigns. Manager system 4) The most ideal system according to R. Likert is how the organization should work. The goals are set and decisions related to the work makes by the group. If a manager makes a decision, they do after considering the advice and opinions of members of the group. So the goals set and decisions make are not always in their personal passion for motivating subordinates, not only economically rewarding but also try to give a feeling needs and important.

Translate Simple Past Tense

R. Likert developed two basic styles of leadership in which the first leadership style (employee orientation) have the morale and high productivity of the second leadership style (task orientation). He and the others prepared 4 the effectivened of the management system manager system 1) made all decisions related to work and commanding subordinated to execute. Standards and implementation methods are also applied rigidly. System Manager 2) still gived the command, but subordinates are given the freedom to comment on the order. Subordinates are given the freedom flexibility to carry out his duties, but within the limits and procedures that have been set. Manager system 3) after the problem discussed with subordinates then managers set goals and ordered subordinates to perform tasks that have been assigned. Manager system 4) The most ideal system according to R. Likert is how the organization should work. The goals are set and decisions related to the work made by the group. If a manager made a decision, they did after consider the advice and opinions of members of the group. So the goals set and decisions made are not always in their personal passion for motivating subordinates, not only economically rewarding but also try to gived a feeling needed and important.